Etika berhubungan dengan perilaku manusia. Manusia itu yakin dan wajib
berbuat baik dan menghindari yang jahat. Oleh karena itu dalam etika
mempermasalahkan hal-hal seperti: apakah yang disebut baik itu, apakah
yang buruk itu, apakah ukuran baik dan buruk itu, apakah suara batin
itu, mengapa orang terikat pada kesusilaan.
Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap berbeda dalam
menjalankan suatu pekerjaan . Profesionalisme dapat diartikan juga
dengan suatu keahlian dalam penanganan suatu masalah atau pekerjaan
dengan hasil yang maksimal dikarenakan telah menguasai bidang yang
dijalankan tersebut.
Beberapa pengertian tentang etika profesi
1. Merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan dan ini
perwujudanmoral yang hakiki, yang tidak dapat dipaksakan dari luar.
2. Dapat berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri.
3. Merupakan rumusan norma moral manusia yang mengemban profesi itu.
4. Tolak ukur perbuatan anggota kelompok profesi.
5. Merupakan upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya
Pengertian profesi yang lain adalah pekerjaan, namun tidak semua
pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang
membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak
memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga
tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis:
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif
dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan
bisa diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional:
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya,
yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi
profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif:
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi:
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk
lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional:
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan
melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi:
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga
hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja:
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik:
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri:
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih
senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling
tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme:
Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan
selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi:
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan
imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap
sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang
berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan
keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan
keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup
disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang
mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan
dalam praktek. Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk
bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer, pengacara,
dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti
manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya.
Sejalan dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai
pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan
profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional
tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi.
Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE : PROFESI,
adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna
waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian
yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu
kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan
hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk
mengisi waktu luang.
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan
“PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan : PROFESI :
1. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
3. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
2.8 Peran IT Dalam Profesionalisme Kerja
Seorang profesionalisme yang mengerti tentang apa yang dia kuasai akan
semakin mempermudah pekerjaannya jika ditunjang dengan aspek teknologi,
di pembahasan peran IT dalam profesionalisme kerja ini kita akan
mengklasifikasikan menjadi dua pengertian yang berbeda tapi saling
berhubungan satu dengan yang lainnya.
1. Profesionalisme
Seorang profesional adalah orang yang menyadari betul arah kemana ia
menjurus, mengapa ia menempuh jalan itu, dan bagaimana caranya ia harus
menuju sasarannya. Ia menyenangi pekerjaannya karena ia bisa
mengerjakannya dengan baik. Ia mengerjakannya dengan baik oleh karena ia
menyenangi pekerjaan itu. Seorang profesional adalah seorang yang
senantiasa siap siaga dengan gagasan bila diperlukan, ditambah dengan
selusin gagasan lainnya sekalipun tidak ada orang yang meminta dari
padanya. Ia adalah seorang yang mau bekerja keras untuk mencapai
tujuannya, dan tetap juga tidak kehilangan semangat kerja keras itu
dalam tugasnya.
Seorang professional adalah seseorang yang gairah kerjanya sangat
mengagumkan. Ia adalah seorang yang realistis, yang menyadari
kemungkinannya membuat kesalahan. Akan tetapi ia cukup bijaksana pula
untuk tidak membuat kesalahan yang sama sampai dua kali.
Seorang profesional adalah orang yang cukup jujur mengakui kegagalannya,
tetapi juga mampu mengatasi rasa putus asanya, dan cukup tabah untuk
mencoba lagi usahanya sampai berulang kali. Ia memiliki kemampuan untuk
membedakan mana yang penting dan mana yang tidak penting. Akan tetapi
cukup bijaksana untuk menanggulangi segala kesulitan yang timbul.
Seorang profesional adalah seorang tukang khayal. Sekalipun
angan-angannya melambung tinggi, tetapi kakinya harus tetap berpijak di
atas tanah.
Ia memperhatikan sampai soal-soal yang kecil, akan tetapi menolak
soal-soal kecil itu mempengaruhi pikirannya sehingga menjadi cemas. Ia
tahu caranya memimpin tanpa bertindak sebagai diktator, tetapi tahu pula
mengikuti tanpa kehilangan kewibawaannya. Pada saat ia memimpin, ia
memperkembangkan bibit-bibit kepemimpinan kepada bawahannya; sedangkan
pada saat ia bekerja, ia memperlihatkan contoh bekerja yang baik bagi
bawahannya. Ia tidak menunggu sampai ada orang lain mendorong dia
melakukan sesuatu, sebab ia tahu mengambil prakarsa sendiri.
Seorang profesional itu penuh daya cipta, tetapi tidak eksentrik. Ia
berani mencoba sesuatu, tetapi tidak pula sembrono. Ia mengabdikan diri
penuh, tetapi tidak pula fanatik, seorang profesional adalah seorang
yang senantiasa merampungkan pekerjaannya sampai berhasil.
2. IT (Technology Informatika)
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan, atau
Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia
terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima
sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas
sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Kebutuhan manusia tentang Informatika semakin bertambah dengan
berkembangnya era industri dan globalisasi informasi. Dalam era
tersebut, Informasi semakin berharga dan penggunaan komputer untuk
mendukung bidang yang lain semakin banyak. Hal ini mengakibatkan
Informatika semakin berkembang pula setiap hari. Jadi, Informatika
merupakan ilmu yang relatif baru, dan berkembang sejalan dengan
berkembangnya era industri dan globalisasi informasi tersebut.
Informatika yang semakin berkembang sebagai ilmu maupun sebagai cakupan
dalam membantu bidang lain, menyebabkan perkembangan kebutuhan akan
spesialisasi yang akhirnya melahirkan kebutuhan akan tenaga profesional
untuk tingkat tertentu dalam bidang Informatika.
Teknologi Informatika telah memicu kecenderungan pergeseran bukan hanya
dari profesionalisme kerja melainkan dalam dunia pendidikan, dari
pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih
terbuka.
2.9 Hubungan tentang IT Dalam Profesionalisme Kerja
Pengertian profesionalisme dan Kerja apabila keduanya digabungkan
menjadi satu kesatuan, yaitu Seorang profesionalisme akan sangat efisien
dalam pekerjaanya jika memiliki keahlian kerja, arti keahlian kerja
adalah kemampuan kita dalam menyelesaikan pekerjaan yang kita tangani,
kata kunci disini adalah menyelesaikan. Menyelesaikan berarti pekerjaan
yang kita selesaikan itu sudah membuahkan solusi bagi orang lain yang
membutuhkan kemampuan kita, jujur perlu kita ketahui, bahwa orang lain
membayar kita karena solusi yang sanggup kita berikan kepada mereka.
Seorang profesionalisme dijaman sekarang diharuskan mengerti tentang
perkembangan teknologi masa kini, teknologi yang sangat cepat
kemajuannya mendorong seorang profesional untuk mengambil pendidikan
khusus tentang Teknologi informatika yang mumpuni untuk menunjang
kemajuan karirnya, seorang profesional mengerti betul kemudahan yang
diberikan ketika kemampuannya dipadukan dengan kemampuan akan teknologi
informatika, profesional yang sadar tentang kebutuhan ini akan mengambil
langkah-langkah
dalam meningkatkan skil informatikanya, baik dengan kursus disebuah lembaga atau dengan kuliah lanjutan.
2.10 Meningkatkan Profesionalisme di Bidang IT
Teknologi Informasi ( IT ) merupakan teknologi yang selalu berkembang
baik secara revolusioner ( seperti misalnya perkembangan dunia perangkat
keras ) maupun yang lebih bersifat evolusioner ( seperti yang terjadi
pada perkembangan perangkat lunak ).
Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang Teknologi Informasi
menjadi suatu pekerjaan di mana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu
yang dimilikinya untuk mengikuti perkembangan Teknologi Informasi
tersebut. Artinya, seseorang yang sudah sampai pada level “ahli” di satu
bidang pada saat ini, bisa ketinggalan pada bidang yang sama di masa
depan jika tidak mengikuti perkembangan yang ada…
1.Peningkatan Profesionalisme
Syarat profesionalisme yang harus dimiliki pekerja IT :
1. Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya sebagai bagian dari masyarakat teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan abad 21.
2. Penguasaan kiat-kiat profesi yang dilakukan berdasarkan riset dan praktis, bukan hanya merupakan teori atau konsep.
3. Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan.
Penyebab rendahnya profesionalisme pekerja IT :
1. Masih banyak pekerja IT yang tidak menekuni profesinya secara total.
2. Belum adanya konsep yang jelas dan terdefinisi tentang norma dan etika profesi pekerja dibidang IT.
3. Masih belum ada organisasi profesional yang menangani para profesional dibidang IT.
2. Menjadi Profesional dengan sertifikasi
Alasan pentingnya sertifikasi profesionalisme dibidang IT :
1. Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan, pekerjaan di bidang TI membutuhkan expertise.
2. Bahwa profesi dibidang TI, dapat dikatakan merupakan profesi menjual jasa dan bisnis jasa bersifat kepercayaan
Manfaat adanya sertifikasi profesionalisme :
1. Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih professional
2. Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlian individu terhadap sebuah profesi
3. Pengakuan dari organisasi profesi sejenis, baik tingkat regional maupun internasional
4. Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun internasional
5. Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman skala yang diberlakukan
Sertifikasi Berorientasi Produk
1. Sertifikasi Microsoft
Jenis-jenis Sertifikasi Microsoft :
1. Microsoft Certified Desktop Support Technicians ( MCDSTs )
2. Microsoft Certified Systems Administrator ( MCSAs )
3. Microsoft Certified Systems Engineer ( MCSes )
4. Microsoft Certified Database Administrator ( MCDBAs )
5. Microsoft Certified Trainers ( MCTs )
6. Microsoft Certified Application Developers ( MCADs )
7. Microsoft Certified Solution Developers ( MCSDs )
8. Microsoft Office Specialists ( Office Specialist )
2. Sertifikasi Oracle
Jenis-jenis Sertifikasi Oracle :
1. Oracle Certified Associate ( OCA )
2. Oracle Certified Professional ( OCP )
3. Oracle Certified Master ( OCM )
3. Sertifikasi CISCO
1. Cisco Certified Networking Associate ( CCNA )
2. Cisco Certified Networking Professional ( CCNP )
3. Cisco Certified Internetworking Expert ( CCIA )
4. Sertifikasi Novell
Jenis-jenis Sertifikasi Novell :
1. Novell Certified Linux Professional ( Novell CLP )
2. Novell Certified Linux Enginer ( Novell CLE )
3. Suse Certified Linux Professional ( Suse CLP )
4. Master Certified Novell Engineer ( MCNE )
5. Sertifikasi Berorientasi Profesi
1. Institute for Certification of Computing Professionals
a. Certified Data Processor ( CDP )
b. Certified Computer Programmer ( CCP )
c. Certified Systems Professional ( CSP )
2. Institute for Certification of Computing Professionals
a. Entry Level Computer Serivce
b. Network Support and Administration
c. Computer and Information Security
d. Home Technology Installation
e. IT Project Management
Hambatan Pelaksaan Sertifikasi
1. Biaya yang mahal
2. Kemampuan yang kurang memadai terhadap penguasaan materi sertifikasi
2.11 Jenis Pekerjaan di Bidnag IT
Dengan posisi tenaga kerja dibidang IT yang sangat bervariasi,
menyesuaikan skala bisnis dan kebutuhan pasar, maka sangat sulit mencari
standarisasi pekerjaan di bidang ini. Namun, setidaknya kita dapat
mengklasifikasikan tenaga kerja di bidang IT tersebut berdasarkan jenis
dan kualifikasi pekerjaan yang ditanganinya. Berikut adalah penggolongan
pekerjaan di bidang IT yang berkembang belakangan ini.
Secara umum, pekerjaan di bidang IT setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai bidangnya.
Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak
(software), baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun
sistem aplikasi. Pada llingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti misalnya:
1. Sistem Analis
merupakan orang yang bertugas menganalisa sstem yang akan
diimplementasikan mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan di
kembangkan. Ada beberapa yang menganalogikan antara analyst dan
programmer seperti pekerjaan membuat baju. Kalau system analyst adalah
designernya, sedangkan programmer adalah tukang jahitnya. Biasanya untuk
menjadi system analyst harus dimulai dari pengalaman menjadi programmer
dulu, meskipun ada beberapa company yang langsung meng-hire fresh
graduate menjadi system analyst karena company tersebut memang bergerak
di level analyst. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang2 lulusan
sarjana IT
2. Programmer
merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem
analis, yaitu membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi)
sesuai dengan sistem yang dianalisa sebelumnya. Dari pengalaman saya,
programmer perlu memiliki kemampuan yang spesifik disuatu teknologi atau
spesialisasi, misalnya Java, .NET, atau yang lainnya. Meskipun tidak
menutup kemungkinan ada programmer yang jago dibeberapa bahasa
pemrograman. Kalau dibedakan menjadi 2 bagian besar, maka akan ada
programmer yang spesialisasi di desktop application dan webbased
application. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang-orang lulusan
sarjana IT Bahasa gaulnya adalah ngoding..
3. Web Designer
merupakan orang yang melakukan kegiata perencanaan, termasuk studi kelayakan, analis dan desain terhadap suatu pembuatan proyek.
4. Web Programmer
merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancagan web designer,
yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang
sebelumnya
Kelompok kedua,adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras
(hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan
seperti:
1. Technical engenieer
sering juga disebut teknisi yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang
teknik, baik mengenal pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem
komputer
2. Networking engineer,
adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknisi jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
Kelompok ketiga adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem
informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan
seperti ini
1. EDPOperator
adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang
berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah
perusahaan atau organisasi lainnya.
2. Sistem Administrator
merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem
melakukan pemeliharaan sstem, memiliki kewenangan mengatur hak akses
terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan
operasional sebuah sistem
3. MIS Director
merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah
sstem informasi, melaksanakan manajemen terhadap sistem tersebut secara
keseluruhan baik perangkat keras maupun perangkat lunak maupun sumber
daya manusianya.
Kelompok keempat,adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis
IT. Pada bagian ini, pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokkan
berbagi sektor di industri IT.
Adapun pekerjaan yang lain selain yang diatas adalah:
1. Peneliti atau dosen
Bagi yang memiliki jiwa peneliti dan pengajar, pekerjaan ini sangat
cocok buat anda. Ada beberapa teman saya yang lebih ingin menjadi
peneliti atau dosen, dibanding bekerja menjadi seorang pelaku industri.
Tentunya orang-orang yang memilih jalur ini akan mendapatkan kesempatan
untuk tingkat pendidikan lebih lanjut seperti S2 dan S3.
2.Administrator
Ada beberapa tipe administrator yang dimaksud yaitu administrator
database, administrator operating system, administrator jaringan, dan
administrator aplikasi (misal ERP). Masing-masing memiliki keahlian
spesifik dibidangnya dan bahkan sertifikasi khusus untuk masing-masing
teknologi, seperti Microsoft, Cisco, Oracle, dll. Sertifikasi ini
menjadi salah satu tolak ukur bagi perusahaan dalam meng-hire
orang-orang diposisi ini. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh
orang-orang lulusan sarjana IT.
3. Security Administrator
Di beberapa perusahaan besar ada fungsi khusus untuk mengelola security
sebagai bagian dari IT Governance untuk terciptanya segregation of
duties. Tugasnya antara lain sebagai pengelola user access dan pengelola
konfigurasi security. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang-orang
lulusan sarjana IT.
4. IT consultant / compliance Ada beberapa turunan dari bidang pekerjaan ini yang diantaranya adalah :
1. IT auditor, melakukan evaluasi dan rekomendasi atas lingkungan IT di
sebuah perusahaan. Sertifikasi yang terkait dengan hal ini adalah CISA,
CGEIT dan CIA.
2. Security consultant, melakukan evaluasi dan rekomendasi khusus untuk
keamanan IT di sebuah perusahaan. Sertifikasi yang terkait dengan hal
ini adalah CISSP, CISM, dan SANS.
3. IT compliance, melakukan evaluasi atas kepatuhan lingkungan IT suatu
perusahaan terhadap beberapa regulasi yang terkait dengan perusahaan
tersebut baik itu dari internal maupun external.
4. Penetration tester, melakukan evaluasi atas keamanan suatu sistem
dengan cara mencoba menerobos seperti seorang hacker. Sertifikasi yang
terkait adalah CEH dan CHFI. Meskipun demikian, pengalaman dan knowledge
hacking lebih diutamakan untuk menjadi profesi ini.
5. IT Art/Designer
Pekerjaan yang terkait dengan bidang ini adalah web designer, image
designer, dan animator (2D/3D). Disini sangat dibutuhkan orang-orang
yang memiliki jiwa seni yang tinggi, karena memang pekerjaan ini akan
mengutamakan dari sisi art. Meskipun seseorang bisa menggunakan tools
spt Adobe Photoshop, Macromedia Dreamworks, 3D animation tool dan
lainnya, namun tidak akan ada gunanya jika mereka tidak memiliki jiwa
seni.
6. Data analyst
Tugasnya adalah mengolah data dan memberikan hasil analisa terhadap
olahan data tersebut. Orang yang termasuk di bidang ini seperti data
analyst untuk revenue assurance, data analyst untuk fraud investigator,
atau juga data analyst untuk MIS. Keahlian yang dibutuhkan adalah
kemampuan menggunakan tools pengolahan data, seperti ACL, IDEA, dan
lainnya
2.11 Ciri-ciri Profesionalisme di bidang IT dan Kode Etik Profesionalis yang dimiliki seorang IT
Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
secara baik dan benar dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah
profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan.
Profesional sendiri mempunyai arti seorang yang terampil, handal dan
sangat bertanggung jawab dalam menjalankan tugas (Profesinya).
Ciri-ciri Profesionalisme IT :
Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda
dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang
berhubungan dengan bidang pekerjaan IT.Seorang IT harus mengetahui dan
mempraktekkan pengetahuan ITnya ke dalam pekerjaannya.
2. Memiliki ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
3. Bekerja di bawah disiplin kerja
4. Mampu melakukan pendekatan disipliner
5. Mampu bekerja sama
6. Cepat tanggap terhadap masalah client.
Kode Etik
Setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan / hukum-hukum yang mengatur
bagaimana seorang profesional dalam berfikir dan bertindak. Seseorang
yang melakukan kesalahan kode etik dinyatakan melakukan malpratek dan
bisa mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan yang diberikan. sanksi
yang didapat bisa berupa teguran, sebutan tidak profesionalisme,
dipecat, bahkan mendapatkan hukum pidana.
Kode Etik di bidang IT juga diperlukan untuk mengatur bagaimana para IT
profesional ini melakukan kegiatannya. Kode etik yang harus dimiliki
oleh seorang IT adalah :
1. Seorang IT harus bertanggung jawab terhadap hardware dan software
di dalam lingkup kerjanya. Yang dimaksud hardware adalah barang-barang
IT yang bisa disentuh, seperti monitor, printer, scanner,dll. Yang
dimaksud software adalah produk IT yang bisa dilihat tapi tidak bisa
disentuh, seperti aplikasi, software, data dan sebagainya.
2. Peranannya yang sangat besar dan mendasar dalam perusahaan
menuntut orang IT untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya secara
profesi. Orang IT akan berperan penting dalam pengolahan data,
penggunaan teknologi, dan peningkatan terus-menerus akan bisnis proses
suatu perusahaan agar perusahaan mempunyai daya saing tinggi. Bisnis
proses adalah suatu rangkaian proses dalam perusahaan yang melibatkan
berbagai input untuk menghasilkan output yang berkualitas secara
berkualitas, sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Karena
demikian pentingya suatu bisnis proses dalam suatu perusahaan, maka
sudah dipastikan bisnis proses suatu perusahaan tidak boleh bocor ke
perusahaan pesaing.
3. Orang IT sebagai orang yang paling tahu akan bisnis proses
perusahaan mempunyai kode etik yang mendasar untuk menjaga
kerahasiaannya. Perusahaan sendiri mengantisipasi hal ini dengan adanya
kontrak kerahasiaan yang wajib ditandatangani oleh orang IT.
4. Sangat diutamakan bahwa seorang IT harus mempunyai etika yang
membangun.Misalnya membentuk suatu wadah untuk menampung IT yang lain
sehingga dapat saling memberikan informasi yang tujuannya bisa
memaksimalkan kemampuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar