Pusat Penanganan Kejahatan-Cyber Europol (EC3) yang berbasis di Den
Haag, Belanda, mengkoordinasikan operasi internasional untuk memberantas
malware jenis 'Ramnit botnet' yang dilaporkan telah menginfeksi ekitar
3,2 juta komputer di seluruh dunia.
Operasi ini melibatkan
peneliti dari Jerman, Italia, Belanda, dan Inggris. Selain itu, menurut
keterangan pers yang dipublikasikan, sejumlah perusahaan swasta termasuk
Microsoft, Symantec dan AnubisNetworks pun turut serta dalam operasi
pemberantasan malware besar-besaran yang digelar sejak 24 Februari 2010
Botnet sendiri merupakan istilah yang digunakan
untuk menggambarkan jaringan komputer yang terinfeksi. Jaringan ini
digunakan oleh para pelaku cybercrime untuk mendapatkan akses jarak jauh
dan mengontrol komputer yang terinfeksi. Mereka memanfaatkannya ntuk
mencuri informasi pribadi dan perbankan, serta mampu melumpuhkan
perlindungan antivirus.
kemarin ini.
Malware jenis botnet ini dapat menginfeksi langsung pada sitem
operasi Windows yang diadopsi pengguna komputer. Mereka menyebarkannya
melalui link yang terdapat dalam email spam atau menyematkannya di
laman-laman situs yang telah disusupi.
Operasi yang dilakukan berbagai perwakilan negara ini diklaim telah
berhasil mengembalikan 300 alamat situs internet yang kerap digunakan
oleh para pelaku cybercrime untuk menyebarkan botnet.
Deputy Director Operations Europol, Wil van Gemert mengatakan,
"Keberhasilan operasi ini menunjukkan pentingnya penegakan hukum
internasional bekerja sama dengan industri swasta dalam memerangi
ancaman cybercrime global. Kami akan melanjutkan upaya kami dalam
menaklukkan botnet dan menghancurkan infrastruktur inti yang digunakan
oleh kriminal untuk melakukan berbagai kejahatan dunia maya. Bersama
dengan negara-negara anggota Uni Eropa dan mitra di seluruh dunia,
tujuan kami adalah untuk melindungi orang-orang di seluruh dunia dari
kegiatan kriminal semacam ini."

Tidak ada komentar:
Posting Komentar